Ke daftar artikel
09/08/22Pengembangan

Tetap Konsisten: Kisah Reaver

Bagikan:

Sudah lama sejak kami, Sean dan Preeti dari tim Premium Content, menulis artikel tentang kosmetik (apa kamu sudah baca cerita Sammi di balik Nunca Olvidados?). Jadi, senang rasanya bisa membahas lebih dalam lagi tentang cara skin senjata di VALORANT dibuat.

Topik hari ini bukan hanya kilas balik ke skin lama, tetapi juga membahas salah satu favorit kami secara personal: Reaver!

PROTOTIPE PERTAMA

Reaver-1_0-concept-art-.jpg

Sejarah Reaver di VALORANT sangatlah panjang, dimulai sejak tahun 2018. Reaver adalah salah satu skin pertama yang dikembangkan tim saat kami masih mencoba mencari tahu apa yang cocok ditampilkan di VALORANT. Mungkin sekarang tampak jelas (FX keren, animasi, audio, Finisher, dll.). Namun, pada saat itu, kami belum memahami kemampuan sendiri, apa yang bisa dilakukan dengan batasan gameplay ketat, dan skin seperti apa yang mungkin diinginkan calon pemain.

Apa kamu menginginkan fantasi yang mendalam dan menyatu? Saat kami mengucapkan “naga”, apa kamu menginginkan gambar naga yang dilukis di senjata, atau apa sebenarnya menginginkan senjata yang merupakan naga “hidup”? Bisakah kami menyesuaikan audio atau mengubah siluet senjata ini tanpa membuat bingung? Bagaimana jika kami terlalu berlebihan dalam membuat suatu skin?

Untuk menjawab semua pertanyaan ini, kami membuat prototipe pertama, Reaver.

“Eksperimen skin” ini adalah upaya pertama kami membuat skin dengan model kustom, animasi, efek, audio, dan Finisher. Kami mengujinya berulang kali dengan tim desain, dan di lab penelitian super rahasia di seluruh dunia hampir dua tahun sebelum VALORANT diluncurkan.

1_0_old_summon_animation_clip.gif
Animasi siaga “memanggil” unik ini sudah dihapus dari Reaver karena kami menerima banyak masukan dari pemain bahwa fitur tersebut mengganggu gameplay. Sulit untuk mengetahui kapan senjata ini siap ditembakkan. Masukan seperti ini membantu kami menentukan cara yang tepat untuk membuat animasi siaga unik bagi skin.


Pengujian ini membantu kami belajar banyak tentang apa yang cocok dan apa yang tidak, juga membantu mengembangkan banyak skin lain yang sejak saat itu menjadi favorit pemain—Prime, Oni, Elderflame, serta yang lainnya. Kami bahkan menempatkan Reaver dalam pengujian Closed Beta untuk membantu mendapatkan masukan tambahan tentang apa yang cocok (dan apa yang tidak) dalam skin premium.

Dalam hal itu, Reaver bisa dianggap seperti kelinci percobaan demi kebaikan skin VALORANT. Skin tersebut sebelumnya tidak pernah dimaksudkan untuk dihadirkan kembali secara “sungguhan” begitu game ini diluncurkan!

Maju ke masa peluncuran VALORANT di seluruh dunia pada Juni 2020, saat kami meluncurkan Prime dan Sovereign. Kami sangat senang melihat betapa pemain menyukai skin ini, jadi semua pekerjaan yang dilakukan untuk menguji Reaver terasa sepadan. Namun, kami juga mendengar banyak masukan yang tidak terduga!

Pada 2020, kami berdua tidak menghabiskan banyak waktu di media sosial, tetapi tiap kali membukanya, yang didengar hanyalah para pemain yang memberi tahu untuk “menghadirkan Reaver kembali!”

BERKEMBANG BERSAMA DAN UNTUK KOMUNITAS

Reaver-1_0-store-asset.jpg

Bagian penting dari menjadi dev VALORANT adalah mendengarkan komunitas dan melakukan yang terbaik untuk pemain, jadi tentu saja kami akan menghadirkan Reaver kembali. Sebagai sebuah tim, ini berarti kesempatan yang menarik untuk merombak ulang seorang teman lama dan membawanya ke tingkat kualitas skin lainnya (kami bahkan sedikit bersenang-senang saat mengerjakan Kartu Pemain pertama, yang menggambarkan sekelompok penyihir memanggil mantra kebangkitan untuk mendatangkan sesuatu dari kematian—intinya, itu kami yang sedang menghadirkan skin Reaver kembali)

Reaver-1_0-player-card.jpg

Ada banyak skin keren lain yang rilis sebelum Reaver (seperti Singularity dan Glitchpop). Jadi, kami ingin kamu merasa bahwa Reaver mendapat perhatian yang sama seperti yang didapat skin lain. Jika Reaver akan kembali dari kematian, kami harus memastikan ini tidak mengecewakan!

Tentu saja, kami jadi sedikit cemas apakah aksi kedua Reaver akan cukup memuaskan. Yang tidak pernah diduga adalah bahwa Reaver bukan sekadar kilas balik bagi orang-orang yang menguji Closed Beta; justru ada satu generasi pemain baru yang jatuh cinta padanya untuk pertama kali.

Tiba-tiba, bukannya mendapat pesan dari pemain untuk “menghadirkan Reaver kembali“, kami justru mulai mendapatkan permintaan untuk membuat LEBIH BANYAK SKIN REAVER, terutama Phantom. Jadi, langkah selanjutnya sudah jelas.

DIBANGKITKAN DARI KEMATIAN, LAGI

Sejujurnya, rilis ulang Reaver ini sulit karena kami tidak yakin tentang performanya, dan tahu bahwa meluncurkan set kedua akan menaikkan taruhannya. Ada keseimbangan yang sangat cermat di sini untuk menangkap esensi sesungguhnya dari apa itu Reaver serta tetap membuatnya terasa lebih baik daripada yang dibuat sebelumnya. Ini kontradiktif dan membingungkan, jadi kami akan jelaskan.

Reaver-1_1-concept-art.jpg

Sebelum mulai bekerja, langkah pertama adalah bertanya pada diri sendiri “apa itu Reaver?” Kedengarannya biasa, tetapi kami benar-benar perlu memikirkan hal-hal apa yang membuat Reaver istimewa. Kami harus mempertimbangkan bagian yang disukai pemain tentang Reaver, dan tidak hanya membuat daftar centang—justru, perlu menjelaskan Reaver seperti apa yang selaras denganmu.

Dengan kata lain, saat menggunakan Reaver, siapa kamu?

Reaver seharusnya membuatmu merasa seperti necromancer, mage bengis yang memanggil sihir gelap dan melakukan ritual terlarang dalam kegelapan. Tiap siaga, isi ulang, dan kill memanfaatkan kekuatan rune misteriusnya, mengisimu dengan energi gelapnya. Kamu merasakan kekuatannya?

Segala sesuatu tentang cara kami menciptakan Reaver disatukan melalui bentuk untuk membawamu masuk ke dalam fantasinya, rasanya seperti memainkan game yang sama sekali berbeda di dunia yang benar-benar lain.

SENI KEGELAPAN

Reaver_Store_Tile_1920x1080_Watermark.jpg

Bagian yang membuat Reaver menarik adalah konsep atau “desainnya”, yang berfungsi sebagai panduan tentang seperti apa tampilan model itu seharusnya—bentuk yang tebal tetapi luwes, sudut tajam, dan rune berpijar. Ini adalah kanvas yang menentukan arah penciptaan skin ini.

Berikutnya adalah animasi, yang merupakan awal mula penyusunan efek visual dan audio. Melihat Reaver asli, kami merujuk pada animasi yang sangat terencana, lambat, dan metodis dari senjata Reaver asli. Animasi ini bersifat telekinetik dan memiliki nuansa “kesurupan”. Animasinya tidak teatrikal atau mencolok, dan tentu saja bukan trik sulap. Saat melakukan reload, kamu akan merasa seperti sedang memanggil kekuatan rune magisnya, tetapi juga akan merasa tidak tenang. Rasanya seperti tidak yakin apakah bisa menahan kekuatannya yang luar biasa. Kamu paham tentang krisis eksistensial "apakah aku kekuatan yang baik atau utusan kejahatan" yang kita, para edgelord, hadapi.

Dalam hal efek visual, sesuatu yang mungkin tidak kamu sadari adalah bahwa kami sangat jarang menggunakan warna hitam murni di VALORANT, bahkan untuk skin. Dalam hal ini, VFX Artist kami, Stefan Jevremovic, merasa bahwa cara terbaik untuk menyampaikan sifat Reaver yang kelam dan mengerikan adalah dengan sangat bergantung pada warna hitam murni selain warna yang lebih gelap sebagai aksen.

Ini bisa terlihat sangat jelas di muzzle flash, yang digambarkan Stefan sebagai “benar-benar hitam, hitam-hitam, hi-tam, dengan mungkin sedikit ungu tua”.

1_1_muzzle_demo.gif
Animasi yang lambat dan tidak tergesa-gesa ini sangat cocok dengan warna hitam murni di muzzle flash serta simbol rune gelap. Bagi kami, dan bagi penggemar Reaver, ini sempurna.


Akhirnya, permintaan dari pemain kepada kami adalah bahwa mereka suka suara yang dikeluarkan Reaver—gema seram, nada berat yang menakutkan, dan bel yang bergema dengan banner kill. Audio adalah sentuhan terakhir yang memberikan Reaver kualitas mengerikan dan menyeramkan.

Kami mempertimbangkan semua elemen ini saat mendesain Phantom, Ghost, Spectre, Odin, dan melee karambit karena masing-masing memiliki tantangan uniknya sendiri. Reaver asli tidak memiliki senjata senyap, tetapi set ini memiliki ketiganya. Bagaimana Reaver bisa sepenuhnya menyelubungimu dalam suasana yang mengerikan dengan senjata senyapnya? Bisakah Phantom memiliki energi yang sama dengan lawannya yang lebih lantang, Vandal?

Vandal dan Operator adalah senjata kami yang terdengar paling kuat dan memiliki bentuk yang begitu besar untuk muzzle flash. Bisakah senjata senyap memenuhi visual itu? Penting bagi kami bahwa kamu bisa menempatkan Phantom setara dengan Vandal dan tetap merasa keduanya adalah bagian dari set yang sama, seakan-akan senjata ini setara.

Reaver-1_1-Karambit-concept-art.jpg

Untuk melee, menurut kami, belati gaya pembunuh di set Reaver asli sudah sempurna. Belati ini tersembunyi dan keren, serta agen yang menganggap dirinya sebagai edgelord/Omen/Fade menyukai tiap jengkalnya. Artinya, kami sangat mempertimbangkan tentang gaya melee seperti apa yang “pantas” untuk Reaver kali ini.

Kami menjelajahi banyak ide, tetapi terus kembali ke karambit. Senjata ini sedikit mencolok, tetapi sekaligus tersembunyi, inilah yang kami rasa sangat istimewa dan disukai. Kali ini, melee akan punya varian!

LEBIH BAIK TETAPI DENGAN BENTUK YANG KONSISTEN

Menghadirkan kembali yang difavoritkan penggemar tidak pernah mudah, terutama jika ini juga memiliki tempat istimewa di hati kita yang terdalam. Art Lead, Kerwin Atienza, bukan bagian dari tim dev VALORANT saat Reaver pertama dirilis, tetapi kami menugaskannya dengan tantangan untuk memimpin para artist menciptakan set Reaver kedua. Kami berdua memberi tahu Kerwin bahwa Reaver akan dipantau, jadi masukan kami mungkin terkadang terasa sangat rewel dan tidak adil, tetapi ini dilakukan karena Reaver harus terasa tepat.

Sudah begitu banyak pemain di game kami sendiri yang menggunakan skin OG Reaver, dan senang rasanya melihat para pro menggunakannya selama turnamen esports (ingat, kami bahkan tidak yakin apakah pemain terbaik mau menggunakan skin premium karena masalah gameplay). Kami juga mencurahkan segenap upaya dan semangat pada set skin ini dengan harapan bisa membuat semua pemain senang. Itulah alasan yang diinginkan agar semua pemain menyukai set Reaver baru tersebut sama seperti kami (terutama varian putih karambit, yang sudah menjadi favorit tim dev—ada sebuah pesan yang diterima hari ini mengatakan, “ini keren sekali, astaga”).

Tidak ada rencana dalam membuat lebih banyak skin untuk jajaran yang sudah ada (Spline 2.0, ada yang mau?), tetapi tergantung pada performa Reaver dan masukan yang didengar dari komunitas, mungkin kami akan mempertimbangkan untuk membuat lebih banyak lagi!

Kamitunggu

Konten terkait